Accountancy is My Life


Advertisement Corner

Hosting Murah


"AKU CINTA DIRIKU" Supermarketmusic Competition 2009

Diposting oleh Dwi Wahyudi | | | 2 komentar »

Hari ini merupakan hari terakhir penulisan artikel untuk kompetisi blog yang diadakan oleh Super Market Music. Karena kesibukan sehari-hari dengan aktivitas pekerjaan yang menumpuk, saya sebagai salah satu peserta kompetisi blog ini sempat "khilaf" dengan batas akhir pelaksanaan kompetisi yang ternyata jatuh pada hari ini. Oleh karena itu, saya mencoba untuk menulis sebuah artikel yang bertemakan dengan "Aku Cinta Diriku".

Pada mulanya saya sempat bingung mengenai artikel apa yang akan saya tuliskan karena perasaan saya ngga memiliki pengalaman yang kesannya heboh banget selama perjalanan hidup saya. Saya sebenarnya punya satu pengalaman yang begitu berkesan bagi saya dan tidak bisa saya lupakan karena hanya terjadi sekali semur hidup yaitu pada saat saya menikah.

Mungkin ada orang yang beranggapan bahwa peristiwa tersebut merupakan suatu hal yang lumrah karena menikah merupakan kodrat dari setiap manusia untuk hidup berpasang-pasangan. Akan tetapi, bagi saya saat itu merupakan saat yang sangat berkesan seumur hidup saya karena selain cuma terjadi sekali seumur hidup, proses yang mesti saya lewati boleh dibilang cukup unik. Uniknya kenapa? Ya, karena saya mengenal cewek yang sekarang akhirnya menjadi istri saya tersebut dari perkenalan via MiRC alias chatting. Hal ini sempat saya ceritakan kepada temen-temen dekat saya dan umumnya respon mereka kaget. "Kok bisa ya??", pada umumnya mereka berkomentar seperti itu. Saya sendiri aja bingung untuk menjawabnya, mungkin karena sudah menjadi jodoh saya kali...

Kisahnya bermula pada tanggal 10 Januari 2002 dimana pada saat itu saya masih berstatus sebagai salah satu mahasiswa semester akhir di perguruan tinggi yang ada di Kalimantan Barat. Kebetulan pada saat itu saya memiliki hobi browsing dan chatting di Internet (masih hobi juga sih sampai sekarang), waktu-waktu senggang di saat kuliah saya isi dengan pergi ke warnet yang terletak didekat kampus. MiRC?? Hemmm, siapa yang tidak tahu dengan kata tersebut. Tempat dimana cowok cewek saling kenalan dan berkomunikasi tanpa tahu siapa sebenarnya yang mereka hadapi pada saat itu, apakah baik atau buruk, jelek atau ganteng, normal apa ngga, de el el. Dari sinilah kisah asmaraku dimulai...

Berawal dari perkenalan singkatku dengan seseorang cewek disana yang memiliki nick "The Moffats". Dari perkenalan tersebut diketahui bahwa dia kebetulan sedang belajar untuk menggunakan MiRC karena dia ingin bisa kenal dengan bule. Tujuannya tidak lain karena dia ingin mendalami kemampuan conversationnya yang menurutnya bisa diperoleh dengan berkomunikasi dengan bule-bule tersebut. Nick "The Moffats" sendiri dipilihnya karena merupakan grup boy band favoritnya pada saat itu.

Tak disangka tak diduga, dari perkenalan via chatting tersebut kita akhirnya saling telepon-teleponan. Karena sama-sama merasa penasaran, akhirnya kita memutuskan untuk Kopdar alias kopi darat. Setelah dia memberikan alamat lengkapnya, 4 hari kemudian saya mengajak teman saya untuk kesana. Siapa yang bisa mengira kan perjalanan itu merupakan awal dari kisah cintaku sampai detik ini.

Selama perjalanan kesana, jantung saya terasa berdebar-debar. Dalam hati saya selalu bertanya-tanya, seperti apa sosok cewek yang akan saya temui ini. Dari hasil survei berdasarkan pengalaman kopdar-kopdar sebelumnya, diantara 10 cewek yang saya kenal via MiRC 8 diantaranya ngga masuk dalam kategori saya (duh...lagaknya) karena berbagai macam alasan yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu disini (saking banyaknya kriteria yang diharapkan).

Akhirnya perjalanan kami berakhir didepan sebuah rumah mungil bercatkan putih dan coklat sesuai dengan alamat yang telah diberikan sebelumnya. Setelah mengucapkan salam beberapa kali, tak lama keluarlah seorang cewek berkulit sawo matang dan berparas manis dengan potongan rambut sebahu. "Aduh,manisnya anak ini..." demikian komentarku dalam hati begitu melihat dirinya muncul dihadapanku. Kami kemudian duduk bertiga disebuah bangku kayu panjang yang ada didepan rumahnya. Ya namanya juga baru kenal jadi omongan-omongan yang kita bicarakan pada saat itu masih terkesan basa-basi dan dalam tahap membaca respon si dia, apakah Deal or No Deal. Hehehe...

Dari kopi darat tersebut ternyata cintaku tidak bertepuk sebelah tangan, ajakan saya untuk membawanya jalan-jalan pada malam minggu berikutnya diterimanya dengan senang hati. AKhirnya dengan keberanian yang mantap dan tekad yang bulat, 2 minggu setelah itu atau tepatnya pada tanggal 23 Januari 2002 saya menyatakan perasaan suka saya kepada dirinya. Tidak ada jawaban yang keluar dari mulutnya ketika saya menanyakan "Apakah engkau bersedia menjadi kekasihku?", namun anggukan kepalanya setelah saya menanyakan itu membuat saya merasa gembira dan senang sekali. Mulai saat itulah perjalanan kisah cinta kita dimulai.

Waktu demi waktu dilewati hingga tidak terasa 4 tahun kita jalani hubungan asmara ini. Menikah adalah Ibadah dan apabila umatnya telah meniatkan untuk menikah, Insya Allah rejeki dari semua sumber akan mengalir demi terlaksananya niat mulia itu. Hal itulah yang membuat saya yakin untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan. Selain karena ingin melaksanakan salah satu Sunah Rasul, saya juga ingin meringankan beban orang tuanya dimana pada saat itu Bapaknya baru saja meninggal dunia dikarenakan sakit. Saya sendiri mengenal Almarhum sebagai seorang sosok yang penuh tanggung jawab dan selama saya berhubungan dengan istri saya, selama itu juga saya melihat keadaannya dari mulai sehat, sakit, hingga pada akhirnya meninggal dunia.

Pada tahun ke-5 kita telah merencanakan untuk mempersiapkan barang-barang apa saja yang perlu dibeli. Sebagai salah satu staf proyek freelance di salah satu konsultan keuangan yang ada di Kalimantan Barat, penghasilan saya sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya proyek yang dikerjakan. Namun, Alhamdulillah pada saat itu tempat dimana saya bekerja memperoleh beberapa proyek yang harus dikerjakan sehingga saya bisa mencicil barang-barang yang akan dipersiapkan nantinya.

Semakin dekat dengan waktunya, perasaan saya semakin bimbang. Pekerjaan yang saya jalani saat itu tidak bisa dijadikan pegangan hidup karena sifatnya freelance dan sangat tergantung dengan proyek yang ada. Saya mulai menyiapkan berkas-berkas lamaran, tidak tanggung-tanggung 10 rangkap langsung saya siapkan jadi sewaktu-waktu ada lamaran saya tinggal membuat Surat Lamaran dan CV nya saja.

Ternyata mencari pekerjaan tidaklah semudah membalik telapak tangan. Dari 10 berkas yang telah dipersiapkan, 9 diantaranya telah saya kirim dan sama sekali belum ada respon dari masing-masing lamaran. Tinggal 1 berkas lagi yang saya punya dan waktu itu tinggal 2 bulan lagi untuk melaksanakan pernikahan. Akhirnya disalah satu harian lokal terdapat lowongan dari perusahaan leasing yang akan membuka cabangnya di Kalimantan Barat, posisi yang dibutuhkan juga bermacam-macam mulai dari Office boy sampai dengan branch manager. Kebetulan salah satu posisi yang ditawarkan adalah Internal COntrol Unit (ICU), posisi yang menurut saya hampir mirip dengan yang namanya Internal Audit. Dengan penuh pengharapan akhirnya saya kirim lamaran ke perusahaan tersebut dan beberapa hari kemudian, saya ditelepon untuk mengikuti tes.

Butuh waktu kurang lebih 1,5 bulan menunggu keputusan hasil tes tersebut. Pada awalnya saya sempat pesimis dan menganggap saya tidak lolos tes tersebut. "Mungkin belum rejeki" pikir saya dalam hati dan saya telah melupakan lamaran tersebut. Kejutan kembali terjadi ketika 2 minggu sebelum hari H, saya mendapat telepon langsung dari Jakarta dimana saya dinyatakan lulus tes dan diterima menjadi karyawan di perusahaan leasing tersebut. Sekali lagi saya mengucapkan syukur Alhamdulillah ternyata saya masih dikasih jalan sama Allah SWT. Semua perasaan bimbang yang saya rasakan mengenai masa depan pekerjaan saya telah sirna. Lepas sudah satu kekhawatiran saya sehingga say bisa lebih fokus mempersiapkan pernikahan kita.

Akhirnya saat bahagia yang dinanti-nanti tiba, tepat pada hari Jum'at tanggal 10 Agustus 2007 jam 09.45 WIB saya mengucapkan Ijab Kabul sebagai tanda saya telah mengikat seorang perempuan yang telah saya pacari selama 5 tahun sebagai pendamping hidup saya. Untuk resepsinya baru dilaksanakan dua hari kemudian dan seminggu setelah itu, saya mulai bekerja di perusahaan yang baru.

Mungkin demikian sedikit pengalaman dari saya. Selain karena merupakan syarat untuk mengikuti kompetisi blog dengan tema "Aku Cinta Diriku", saya juga ingin memberikan sedikit gambaran buat para teman-teman sekalian bahwa yang namanya jodoh bisa datang dari mana saja dan jangan takut mengambil keputusan untuk menikah karena dengan niat yang mulia demi melaksanakan Sunah Rasul, Insya Allah rejeki akan selalu mengalir. Aminn... (bL4ckC4Tz)

Bookmark and Share

2 komentar

  1. Anonim // 15 Maret 2009 pukul 19.47  

    Aku terharu banget baca ceritanya.
    Aku juga ketemu dengan kekasihku melalui media chatting. Sayangnya dia ada dijawa sedangkan aku disumatera, jadi nggak bisa intens ketemu. Aku baru ketemu dua kali. Tapi kami sudah mengenal keluarga masing-masing. Setelah membaca postingan ini aku jadi optimis bisa melangkah kejenjang yang lebih tinggi. Aku dan dia sudah merencanakan pernikaha tahun ini. Doain ya?

  2. Anonim // 15 Maret 2009 pukul 21.14  

    waa, semoga jalan hidupku semanis alur cerita ini.
    kalo niatnya ibadah insya allah pasti dipermudah, apapun itu,
    dan nambah rezeki juga pastinya.
    semoga samapi kake-nene cucu cicit.

    barangkali bisa besanan kita nanti.hehe....(gak usah mikir kesitu kali)....:D/

    Yup !

    -salam persaHabatan-

Posting Komentar

Send Message

Your Location

Powered by IP Address Locator