Accountancy is My Life


Advertisement Corner

Hosting Murah


7 Alasan Memilih DBS Kalbar

Diposting oleh Dwi Wahyudi | | | 0 komentar »

DBS KalbarDi saat keadaan ekonomi saat ini sedang sulit, harga kebutuhan pokok terus naik, dan semakin sulitnya untuk mencari pekerjaan membuat kita harus terus berusaha untuk mencari jalan untuk bisa memenuhi itu. Kali ini saya ingin berbagi pengalaman dimana apa yang saya rasakan dan kerjakan saat ini mungkin sama dengan apa yang dirasakan semua orang diluar sana.

Sebenarnya bisnis MLM bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi semua masalah keuangan yang sedang kita hadapi saat sekarang ini. Hanya saja, untuk terjun ke dalam bisnis MLM ini kita harus melihat beberapa faktor penentu apakah bisnis MLM tersebut memiliki peluang atau tidak. Terus terang, saya juga sebenarnya merasa "trauma" dengan yang namanya MLM. Udah berapa bisnis MLM yang saya coba geluti dan sayangnya semua berakhir dengan begitu saja. Ya mungkin pada saat itu saya masih termasuk dalam pemain pemula sehingga dengan mudahnya bisa dibohongi oleh para upliner-upliner yang memanfaatkan kita.

Tidak dapat dipungkiri, dalam satu dasawarsa terakhir bisnis MLM memang sangat menjamur di Indonesia. Berbagai macam perusahaan seperti Amway, Tienshi, Oriflame, Sophie Martin, dan lain-lain saling berlomba-lomba untuk menarik simpati calon-calon downline agar mau masuk dan bergabung dalam jaringan mereka. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan hanyalah untuk memasarkan produk mereka dengan mengandalkan tenaga-tenaga downlinenya sebagai marketer. Untuk masalah fee, itu tergantung dari sistem yang telah mereka buat sebelumnya.

Bagi orang-orang yang berminat untuk terjun ke bisnis MLM seperti saya, kemampuan untuk membaca sistem masing-masing perusahaan tersebut menjadi faktor penentunya. Intinya sih satu aja, tentukan dan pilih perusahaan yang menawarkan bisnis MLM menguntungkan. Menguntungkan disini bukan dalam artian hanya memberi keuntungan bagi jaringan yang ada diatas saja melainkan menguntungkan bagi semua lapisan didalam jaringan tersebut. Banyak orang terjun ke bisnis MLM tanpa tahu persis apa yang harus dilakukannya. Tak sedikit dari mereka masuk ke MLM hanya karena tidak merasa enak untuk menolak ajakan teman, kenalan, atau kerabat. Ada juga yang sekedar coba-coba atau untung-untungan belaka. Ada juga yang serius menekuni bisnis MLM, tapi gagal. Bahkan, ada pula yang cukup lama menekuninya, namun posisinya begitu-begitu saja.

Dibawah ini merupakan beberapa faktor yang mesti dipertimbangkan dalam memilih bisnis MLM, yaitu:

Faktor Pertama : Track Record

Hal pertama yang harus diketahui adalah siapa pemilik perusahaan. Ketahui juga siapa pendirinya, bagaimana track record mereka, pernahkah mengelola bisnis MLM, berapa banyak orang yang pernah ditanganinya, dan apakah dia sukses di bisnis tersebut. Pilihlah perusahaan yang dipimpin oleh presiden perusahaan atau yang punya pengalaman dan keahlian menjalankan perusahaan besar.

Faktor yang tak kalah penting adalah meneliti financial history perusahaan. Mengetahui hal ini, Anda juga bisa meraba-raba apakah perusahaan tersebut di dukung oleh modal yang kuat. Periksa juga apakah mereka merupakan MLM yang taat membayar pajak. Bergabung dengan perusahaan MLM yang sudah go public lebih menguntungkan, karena mereka selalu berada dalam kerangka pengawasan dan pertanggungjawaban kepada publik.

Faktor Kedua : Tim Manajemen

Apakah perusahaan dikelola oleh tim yang bagus? Ini pertanyaan penting yang perlu anda cari jawabannya. Pilihlah perusahaan dengan tim manajemen yang profesional dan benar-benar ahli dalam hal network marketing. Pilihlah perusahaan MLM yang sistem administrasinya telah dikomputerisasai dengan baik. Pastikan juga MLM itu memiliki sistem pemesanan dan pengiriman barang yang efisien. Pilihlah perusahaan yang dilengkapi dengan teknologi mutakhir, sehingga Anda bisa menjalankan kemitraan dengan efektif dan efisien.

Soal komisi, pastikan Anda tahu kapan itu dibayarkan. Cari tahu secara pasti bagaimana sistem pembayaran komisi atau bonus-bonus, apakah dibayarkan langsung dalam bentuk cash atau berupa vocher pembelian produk kepada perusahaan. Pilihlah bentuk-bentuk bonus yang nenurut Anda paling menguntungkan.

Faktor Ketiga : Mutu Produk

Produk menjadi salah satu andalan perusahaan MLM. Perhatikan perusahaan MLM yang legal harus menyediakan produk atau servis yang bisa dijual secara eceran dan memang diecerkan. Untuk meneliti ini, jangan gunakan sudut pandang distributor, gunakan sudut pandang konsumen, apakah mereka mau membeli produk itu. Perhatikan betul apakah produknya begitu menarik dan berharga, sehingga tanpa ada business opportunity pun Anda berminat membelinya.

Pastikan, produk MLM yang Anda pilih itu eksklusif, tidak tersaingi, dan lahir setelah melalui bukti-bukti riset yang reliable dan diakui keabsahannya oleh lembaga resmi seperti FDA. Pikirkan adanya perusahaan MLM saingan yang menjual produk yang sama. Carilah produk yang memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri dana di-back up penelitian yang sahih.

Pertanyaan pula, apakah produknya cepat habis dipakai, gampang dipesan ulang oleh pelanggan, harga bersaing, jenis tidak sedikit, siapa segmen konsumennya, bagaimana pengembangan risetnya, dan apakah ada jaminan kepuasan kepada konsumen.

Faktor Keempat : Harga Produk

Hal lain mengenai produk adalah harga yang ditetapkan. Hati-hati dengan produk yang dijual dengan harga "inflasi" alias overpriced. Para pemula biasanya sangat gampang tergiur oleh besaran selisih antara harga distributor dengan harga konsumen. Pertanyakan bagaimana penetapan harga tersebut.

Jangan terkecoh dengan berbagai kamuflase produk piramid yang sulit dideteksi oleh para pemula. Kadang sistem piramid menawarkan star-upline kit yang murah sekali, tapi pada tengah-tengahnya memaksa Anda membayar produk-produk mereka, bayar biaya training, atau alat-alat demonstrasi lainnya dengan harga sangat mahal.

Pastikan tidak ada biaya tambahan kecuali biaya peralatan pengenalan produk dengan harga yang telah ditetapkan waktu mendaftar. Peralatan demo produk pun harus dijual kepada Anda dengan harga aktual yang berlaku.

Hindari MLM yang tidak mempunyai buy back policy. Ini penting sekali, mengingat resiko kerusakan atau ketidaklengkapan produk bisa saja terjadi saat proses pengiriman.

Faktor Kelima : Marketing Plan

Marketing plan adalah bagian paling menarik dan khas, sekaligus paling rumit dari bisnis MLM. Bahkan, ketika menyimak presentasi sponsor yang Anda pikir begitu jelas, sesungguhnya Anda masih membutuhkan penjelasan lebih jauh.

Jadi, pertama harus Anda perhatikan cara MLM mempromosikan business opportunity dan compensation plan-nya. Periksa betul, realistiskah proyeksi-proyeksi pendapatan yang ditawarkan oleh orang yang mensponsori Anda. Jangan pernah percaya bahwa suatu marketing plan bisa memberikan kekayaan secepat kilat tanpa melakukan aktifitas apa pun. Di situ Anda bisa masuk perangkap sistem piramid atau money game. Kalau MLM hanya mempromosikan kesempatan bisnis, alias produknya adalah kesempatan bisnis itu sendiri, maka kecenderungannya adalah piramid.

Berikutnya, antisipasi juga perubahan-perubahan marketing plan di tengah jalan. Prakteknya, sering dijumpai adanya perubahan-perubahan prinsip, sehingga tidak lagi sesuai seperti saat didaftarkan di badan pemerintahan atau asosiasi. Memilih marketing plan yang sudah lolos dari seleksi pihak berwenang relatif lebih aman.

Faktor Keenam : Pembinaan Distributor

Sebelun bergabung, bertanyalah sebanyak-banyaknya, kepada calon upline. Selidiki apakah dia mau menyediakan waktu yang cukup untuk Anda. Selidiki apakah dia cukup berpengalaman dan berpengetahuan luas mengenai bisnis ini. Dan tentu saja, pastikan kalau dia bersedia membantu Anda. Selidiki, apa saja program-program pelatihan yang diberikan perusahaan tersebut. MLM yang baik pasti menyelenggarakan program-program pelatihan secara terus-menerus melalui support sytem. Pastikan Anda memiliki kesempatan mengikuti konvensi-konvensi atau seminar-seminar nasional mereka. Carilah perusahaan MLM yang bisa menunjukkan contoh-contoh kesuksesan distributornya, dan bagaimana mereka meraih keberhasilan itu.

Faktor Ketujuh : Filosofi Perusahaan

Pastikan Anda merasa cocok betul dengan filosofi MLM tersebut. Ada perusahaan-perusahaan MLM yang memiliki visi dan filosofi bisnis sangat bagus. Mereka sungguh-sungguh ingin mensejahterakan member dan menjalin kemitraan selama mungkin. Ada pula yang mengutamakan filosofi menolong sesama dan memberikan pelayanan terbaik bagi siapa pun.

Apa motif perusahaan MLM itu dibangun, harus Anda pahami betul. Pastikan apakah perusahaan itu memiliki visi untuk terus membesarkan diri bersama-sama para member. Jangan memilih MLM yang tidak memiliki visi jelas atau sekedar mencari keuntungan sesaat. Dalam sejarah MLM, banyak sekali perusahaan berguguran karena tidak memiliki tujuan pasti, kecuali meraup keuntungan di atas kesengsaraan orang.

Dari semua bisnis MLM yang ada di Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat. Setelah saya telaah ternyata hanya ada satu bisnis MLM yang memenuhi ketujuh faktor tersebut yaitu DBS (Duta Business School) dan dengan segala pertimbangan akhirnya saya memutuskan untuk bergabung dalam jaringan DBS Kalbar. Sebagai bahan referensi, disini bisa Anda lihat daftar MLM yang ada di Indonesia berdasarkan peringkatnya.

Postingan ini tidak saya buat semata-mata hanya untuk mengajak apalagi menghasut para pengunjung untuk masuk kedalam jaringan ini, melainkan saya hanya ingin memberikan sedikit pengetahuan kepada para pengunjung sekalian tentang bagaimana caranya memilih bisnis MLM yang menguntungkan. Cukup pelajari secara seksama sistem dan mekanisme kerjanya di DBS (Duta Business School) atau bisa juga ke DBS Kalbar yang merupakan web support bagi jaringan DBS Kalbar.

Sumber : Dwi Wahyudi, SE

Bookmark and Share

0 komentar

Posting Komentar

Send Message

Your Location

Powered by IP Address Locator